Login

Lost your password?
Don't have an account? Sign Up

Mengatur Cadangan Jagung Pemerintah

FDP 55 PATAKA Online

Focus Group Disscussion: “HARGA JAGUNG MELAMBUNG”

Waktu:
Selasa, 20 April 2021

Asisten Deputi (Asdep) Pangan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Ekon), Muhammad Saifulloh mengakui harga jagung sering membingungkan.

Penyebabnya rantai distribusi pasok yang panjang. Dalam hal ini pemangku kebijakan perlu melacak pemain broker (middleman) dan harus dihapus (eleminer) karena pemicu naiknya harga jagung.

Selain faktor rantai distribusi, Saifulloh mengklaim, naiknya harga jagung lokal dipengaruhi harga jagung internasional sebesar 36% terjadi sejak Oktober 2020 hingga April 2021.

Menurutnya kebutuhan jagung relatif sama di setiap bulannya, namun harga naik ketika pasokan minim sebaliknya pasokan berlebih harga jatuh. Karena itu, perlu dirumuskan mekanisme pengelolaan dan pengadaan stok jagung oleh pemerintah.

Ekon menyarankan Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) agar lebih berperan dalam mekanisme lalu lintas perdagangan nasional.

Harapannya Bulog tidak hanya menyerap gabah tetapi jagung petani. Selama ini belum ada mekanisme Cadangan Jagung Pemerintah (CJP) oleh Bulog. Artinya Bulog sebagai stabilisator harga dapat mengendalikan harga jagung dengan baik di tingkat petani maupun konsumen.

Ia menerangkan, ketersediaan jagung pipilan tahun ini (2021) defisit 265.349 ton pada April dan defisit 2.896 ton pada Mei. “Memang membutuhkan effort yang luar biasa terutama di daerah sentra penghasil jagung,” ujar Saifullah.

Naik atau turunnya harga jagung, regulasi perdagangan di lintas Kementerian harus diperbaiki terutama terkait KA 15% hingga KA 35% bagaimana metodologi penentuan harga. Karena itu pemerintah perlu mengedukasi petani hasil panen jagung sesuai harapan konsumen atau pabrik pakan ternak.

Download materi presentasi.

#JagungMahal #ImporJagung #HargaPakanNaik

https://www.pataka.or.id

Leave a Comment